POLAROID CORPORATION
“SISTEM DISTRIBUSI DI EROPA”
Paper
Disusun Guna Memenuhi Tugas Manajemen Operasi Global
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Fitri Lukiastuti SE, MM
Disusun
oleh :
1. Muhamad Harimaulana (1M111714)
2. Ginanjar Agung S. (1M121828)
3. Ihya Ulumuddin (1M121834)
4. Novriyan (1M121872)
5.
Paulus Nova P.H. (1M121879)
STIE BANK BPD JATENG
TAHUN AJARAN 2014/201BAB I
PENDAHULUAN
- Latar belakang Masalah
Perkembangan
teknologi dari hari ke hari semakin berkembang pesat. Salah satunya
perkembangang kamera yang smakin hari semakin canggih. Dulu kamera hanya
dapat memfoto dengan hasil hitam putih, kemudian mulai berkembang
dengan ditemukannya kamera instan yang sangat populer pada tahun 60-an
oleh perusahaan Polaroid. Hingga pada akhirnya tergeser dan kurang
diminati lagi setelah ditemukannya kamera digital yang mempunyai
teknologi yang lebih canggih dan lebih praktis.
Polaroid
Corporation didirikan pada tahun 1937 oleh Land H. Edwin yang berbasis
di Minnetonka, Minnesota, Amerika Serikat dimana perusahaan ini umumnya
menghasilkan kamera dan produk optikyang dapat dinikmati dan digunakan
untuk kegiatan perfilman. Polaroid mulai dikenal dan populer setelah
memproduksi kamera instan filmnya, yang sukses di pasaran pada tahun
1948, dan terus menjadi andalan dari produk perusahaan. Pada tanggal 9
Januari 1986 Polaroid berhasil mengalahkan Kodak dalam perebutan hak
paten, sehingga Kodak meninggalkan bisnis kamera instannya.Melalui
sejarahnya, Polaroid telah dikenal sebagai perusahaan yang membangun
kamera unik murah yang mempunyai kualitas yang cukup baik.Kebanyakan
kamera Polaroid memiliki sistem eksposur otomatis, dengan lensa khusus
untuk menentukan eksposur yang tepat. Kualitas dapat berkisar dari
sangat baik, seperti dalam produk kamera polaroid Pathfinder atau SX-70
dan kualitas yang kurang baik seperti dalamproduk JoyCam. Kamera instan
Polaroid digunakan oleh profesional sebagai layar-shot kamera untuk
instrumen ilmiah, paspor / identitas foto.
Sejak kamera digital ditemukan dan banyak digunakan, kamera langsung jadi (instant camera)
buatan Polaroid menjadi kurang diminati dan akibatnya keadaan keuangan
perusahaan ini menjadi terpuruk. Sejak tahun 1988, Polaroid Corporation
menderita kerugian dan menyatakan diri bangkrut pada 12 Oktober 2001.
Sehingga perusahaan mau tidak mau harus mengajukan perlindungan
kebangkrutan federal pada tanggal 11 Oktober 2001, dan sebagian besar
bisnis itu kemudian dibeli dan dikelola oleh Bank One dan masih
menggunakan nama Polaroid yaitu Polaroid Holding Company. Kebangkrutan
Polaroid secara luas diyakini sebagai akibat dari kegagalan manajemen
untuk melihat efek dari kamera digital pada bisnis film, sebuah nasib
yang juga menimpa saingan utamanya yaitu Kodak.
Perusahaan
ini mendistribusikan produknya dalam lima segmen : Daerah Amerika,
Wilayah Eropa, Asia Pasifik, Global Operasi, dan Penelitian dan
Pengembangan.Di sini kami akan membahas mengenai permasalahan yang ada
pada perusahaan kamera Polaroid yang kini telah mengalami kehancuran
dalam industrinya hingga terancam menglami kebangkrutan. Pada tahun
1990-an Pendapatan Polaroid merosot tajam pasalnya sebagai pasar untuk
kamera tradisionalkonsumen mulai bosan dengan produk kamera instan
Polaroid .Bentuk antisipasi Polaroid untuk permasalahan ini yaitu dengan
caramemproduksi dan memasarkan kamera baru yang mempunyai bentuk
kamera yang kecil, trendi dan relatif murah yaitu dengan mengeluarkan
produk I-zona dan Joycam yang diharapkan mampu mengusai pasar secara
umum dan khususnya mengusai pasar kaum muda. Polaroid juga bergeser
dengan mengembangkan teknologinya ke teknologi digital. Semakin tinggi
jumlah kalangan pemuda yang kurang meminati kamera instan memberikan
margin yang lebih kecil pada produk, sehingga produk memiliki siklus
hidup lebih pendek dan kecenderungan menjadi barang usang lebih besar,
kinerja yang buruklah dan berbagai bauran produk baru memiliki ancaman
untuk Polaroid dipaksa untuk mengurangi biaya, merampingkan operasi dan
menemukan cara untuk meningkatkan fleksibilitas rantai suplai. Namun
dalam upaya untuk meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi biaya.
Polaroid juga berusaha meningkatkan kinerja keuangannya melalui
pengurangan biaya persediaan dan pendistribusian secara global dan ini
upaya polaroid tersendiri dalam menangani problematika yang ada di dalam
industri polaroid sendiri secara kompleks.
- Perumusan Masalah
Dalam
tahap ini terdapat berbagai tahapan masalah dalam permasalahan didalam
industri polaroid tersendiri, yakni adalah sebagai berikut :
- Study Kasus
Industri:
Consumer goods ( film production)
Masalah:
Jaringan distribusi Logistik Management Rantai pasokan secara elektronik Operasi Internasional
Lokasi:
Dalam kasus yang terjadi pada perusahaan Polaroid terdapat
ketidakpastian pengawasan dan perlawanan yang menyebabkan perubahan
logistik utama. Pada tahun 1980 manajer senior perusahaan Polaroid di
Amerika Serikat mengajukan pengaturan kembali jaringan distribusi
logistik yang berada di Eropa. Sebelumnya di Eropa terdapat 12 gudang
penyimpanan Polaroid yang nantinya akan disebarkan keseluruh Eropa,
namun manajer senior Amerika mengusulkan untuk melakukan sentralisasi di
Belanda agar terdapat efisiensi biaya distribusi. Banyak manajer cabang
di Eropa yang mempertimbangkan alternatif-alternatif distibusi seperti :
- Distribusi langsung,
- Memodifikasi bentuk distribusi langsung dari Belanda ke 1 atau 2 regional,
- menggunakan organisasi distribusi ke gudang dan mendistribusikan langsung ke Eropa.
Pertanyaan :
- Bagaimana distribusi kebutuhan industry Polaroid yang bervariasi olehanak perusahaan di Eropa? Apa implikasi dari perbedaan ini?
- Haruskah Polaroid menerapkan strategi distribusi langsung di Eropa? Jikatidak, apa alternative yang anda rekomendasikan?
- Bagaimana seharusnya rekomendasi anda dilaksanakan, apa tantanganimplementasi yang anda perkirakan? Bagaimana anda mengatasitantangan-tantangan?
- Perubahan lain apa yang anda rekomendasikan untuk system loigistik Polaroid pada orang Eropa?
- Tujuan Masalah
Tujuan dalam mengkaji masalah perusahan Polaroid yang berlokasi di Eropa sebagai berikut:
- Untuk mengetahui pendistribusian kebutuhan yang bervariasi oleh anak perusahaan di
Eropadan implikasinya.
- Untuk mengetahui perusahaan Polaroid menerapkan strategi distribusi langsung di
Eropa.
- Untuk mengetahui rekomendasi, tantangan implementasi dan cara mengatasi
rintangan-rintangan yang akan dilakukan perusahaan Polaroid.
- Untuk mengetahui perubahan lain apa yang direkomendasikan untuk sistem logistik
Polaroid pada negara-negara di Eropa.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Supply Chain
Beberapa
Ahli mempunyai pendapat yang berbeda tentang Pengertian Supply chain,
berikut ini pengertian tentang Supplay Chain menurut beberapa ahli.
Menurut
Indrajit (2006, p5), Supply chain adalah suatu sistem pada organisasi
yang menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya.
Rantai ini merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling
berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama.
Menurut
Pujawan (2005), Supply chain adalah jaringan perusahaan- perusahaan
yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan
suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut
biasanya termasuk pemasok (supplier), pabrik, distributor, toko, atau
ritel, serta perusahaan- perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa
logistik.
Menurut
Schroeder (2007, 189) Supply chain adalah rangkaian dari proses bisnis
dan informasi yang menyediakan produk atau jasa dari supplier ke
manufaktur, dan mendistributorkan ke konsumen.
Menurut
J.Aitken (Christopher, 1998, p19) Supply chain didefinisikan sebagai
sebuah jaringan yang terhubung dan saling bergantung dan menguntungkan
dalam organisasi dan saling bekerja sama untuk mengendalikan, mengatur
dan mengembangkan alrus material dan informasi dari supplier ke end
user.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Supply chain dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat
dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku
paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir.Menyimak
dari definisi ini, maka suatu supply chainterdiri dari perusahaan yang
mengangkut bahan bakudari alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan
baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan
pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang
menjual barang tersebut ke konsumen akhir. Dalam supply chain ada
beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan yang mempunyai
kepentingan yang sama, yaitu :
1. Supplies
2. Manufactures
3. Distribution
4. Retail Outlet
5. Customers
a. Chain 1: Supplier
Jaringan
bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan
pertama, dimanarantai penyaluran baru akan mulai. Bahan pertama ini bisa
dalam bentuk bahan baku, bahan mentah,bahan penolong, barang dagangan,
suku cadang dan lain-lain.
b. Chain 1-2-3: Supplier-Manufactures-Distribution
Barang
yang sudah dihasilkan olehmanufactures sudah mulai harus disalurkan
kepada pelanggan. Walaupun sudah tersedia banyak carauntuk menyalurkan
barang kepada pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini
biasanyaditempuh oleh sebagian besar supply chain.
c. Chain 1-2-3-4: Supplier-Manufactures-Distribution-Retail Outlet
Pedagang
besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga
menyewa dari pihaklain. Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang
sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer.Disini ada kesempatan untuk
memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventoris danbiaya gudang
dengan cara melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari
gudangmanufacture maupun ke toko pengecer.
d. Chain 1-2-3-4-5: Supplier-Manufactures-Distribution-Retail Outlet-Customer.
Para
pengecer atau retailer menawarkan barang langsung kepada para pelanggan
atau pembeli ataupengguna barang langsung. Yang termasuk retail outlet
adalah toko kelontong, supermarket, warungwarung, dan lain-lain
2.2. Pengertian Supply Chain Management
Supply
Chain Management atau sering disebut Manajemen Rantai Pasokan merupakan
pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para
supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi
sampai kepada konsumen. Istilah supply chain management pertama kali
dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982. Supply chain adalah
jaringan fisiknya, yakni perusahaan–perusahaan yang terlibat dalam
memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai
akhir, supply chain management adalah metode, alat, atau pendekatan
pengelolaannya. Definisi Supply Chain Management juga diberikan oleh
James A. dan Mona J. Fitzsimmons, yang menyatakan bahwa supply chain
management adalah sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan
produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi untuk
mengkoordinasikan semua elemen supply chain dari mulai pemasok ke
pengecer, lalu mencapai tingkat berikutnya yang merupakan keunggulan
kompetitif yang tidak tersedia di sistem logistik tradisional. Sedangkan
definisi Supply Chain Management menurut Chase, Aquilano, Jacobs adalah
sistem untuk menerapkan pendekatan secara total untuk mengelola seluruh
aliran informasi, bahan, dan jasa dari bahan baku melalui pabrik dan
gudang ke konsumen akhir. Oleh Robert J. Vokurka, Gail M. Zank dan Carl
M. Lund III supply chain management didefinisikan sebagai, “all the
activities involved in delivering a product from raw material through
the customer including sourcing raw material and parts, manufacturing
and assembly, warehousing and inventory tracking, order entry and order
management, distribution across all channels, delivery to the customer,
and the information system necessary to monitor all of the activities” .
Stevenson mendefinisikan supply chain management sebagai suatu
koordinasi strategis dari rantai pasokan dengan tujuan untuk
mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan. Russell dan Taylor
mendefinisikan bahwa supply chain management adalah mengelola arus
informasi, produk dan pelayanan di seluruh jaringan baik itu pelanggan,
perusahaan hingga pemasok .
Jadi
dapat disimpulkan bahwa Sedangkan Supply Chain Management (SCM)
merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi
kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan
sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat
kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara
optimal. SCM mengintegrasikan mulai dari pengiriman order dan prosesnya,
pengadaan bahan mentah, order tracking, penyebaran informasi,
perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja, pelayanan purna jual, dan
pengembangan produk baru. Jadi kalau supply chain adalah jaringan
fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan
baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir,
sedangkan SCM adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya.
2.2.1. Komponen Supply Chain Management
Menurut Turban (2004) Komponen dari supply chain management menurut terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
1. Upstream Supply Chain
Bagian
upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan
manufacturing dengan para penyalurnya (yang mana dapat manufacturers,
assemblers, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada para penyalur
mereka (para penyalur second-tier). Hubungan para penyalur dapat
diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material
(contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply
chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
2. Internal Supply Chain
Bagian
dari internal supply chain meliputi semua proses inhouse yang digunakan
dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran
organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan ke dalam organisasi.
Di dalam internal supply chain, perhatian yang utama adalah manajemen
produksi, pabrikasi dan pengendalian persediaan.
3. Downstream supply chain
Downstream
(hilir) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan
pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply
chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan transportasi dan
after-sale service.
2.2.2. Strategi Rantai Pasokan
Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut:
1. Banyak Pemasok (Many Supplier)
1. Banyak Pemasok (Many Supplier)
Strategi
ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang lainnya dan
membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok
saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi
yang digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan
menjadi tujuan. Dalam pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan pada
pemasok untuk mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan,
biaya, kualitas dan pengiriman.
2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)
Dalam
strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para
pemasok yang komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih
memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir.
Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat menciptakan nilai
denganmemungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar
yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.
Dengan sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar, sehingga
pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi tawanan yang lainnya.
Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapi
pembeli sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia-rahasia dagang
pemasok yang berbisnis di luar bisnis bersama.
3. Vertical Integration
Artinya
pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya
dibeli, atau dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor.
Integrasi vertical dapat berupa:
- Integrasi ke belakang (Backward Integration) berarti penguasaan kepada sumber daya.
- Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada konsumennya,
4. Kairetsu Network.
Kebanyakan
perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara membeli dari
sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya mendukung
secara financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman. Pemasok
kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal
dengan kairetsu. Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebab
itu diharapkan dapat berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian
tehnis dan kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manufaktur.
Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari
pemasok yang lebih kecil.
2.2.4. Tujuan Strategis Supply Chain Management
Rantai
pasokan bagaikan darah dari setiap organisasi bisnis karena
menghubungkan pemasok, produsen, dan pelanggan akhir di jaringan yang
sangat penting untuk penciptaan dan pengiriman barang dan jasa. Dalam
mengelola rantai pasokan memerlukan suatu proses yaitu, proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian operasi rantai pasokan.
Tujuan manajemen rantai pasokan adalah dengan menyelaraskan permintaan
dan penawaran seefektif dan seefisien mungkin. Masalah-masalah utama
dalam rantai pasokan terkait dengan (Stevenson, 2009):
1. Menentukan tingkat outsourcing yang tepat
2. Mengelola pembelian / pengadaan suatu barang
3. Mengelola pemasok
4. Mengelola hubungan terhadap pelanggan
5. Mengidentifikasi masalah dan merespon masalah dengan cepat
6. Mengelola risiko
2. Mengelola pembelian / pengadaan suatu barang
3. Mengelola pemasok
4. Mengelola hubungan terhadap pelanggan
5. Mengidentifikasi masalah dan merespon masalah dengan cepat
6. Mengelola risiko
Sedangkan
menurut I Nyoman Pujawan, supply chain memiliki tujuan strategis yang
perlu dicapai untuk membuat supply chain menang atau setidaknya bertahan
dalam persaingan. Untuk bisa memenangkan persaingan pasar maka supply
chain harus bisa menyediakan produk yang,
1. Murah
2. Berkualitas
3. Tepat waktu
4. Bervariasi
2. Berkualitas
3. Tepat waktu
4. Bervariasi
Menurut
Hitt, Ireland dan Hoskisson (2001), semua tindakan yang diambil oleh
perusahaan ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan mencapai daya saing
strategisnya dan menghasilkan laba di atas rata-rata. Daya saing
strategis dicapai ketika sebuah perusahaan berhasil memformulasikan dan
menerapkan strategi penciptaan nilai. Ketika perusahaan
mengimplementasikan suatu strategi yang tidak dapat ditiru oleh
perusahaan lain atau terlalu mahal untuk menirunya, perusahaan ini
memiliki keunggulan persaingan bertahan atau dapat bertahan (sustained
atau sustainable competitive advantage, selanjutnya disebut sebagai
keunggulan persaingan). Setelah perusahaan mendapatkan daya saing
strategis dan sukses mengeksploitasi keunggulan persaingannya, suatu
perusahaan mampu mencapai tujuan utamanya: mendapatkan laba diatas
rata-rata, yaitu kelebihan penghasilan yang diharapkan oleh seorang
investor dari investasi.
2.2.5. Manfaat SCM
Apabila SCM diterapkan maka dapat memberi manfaat antara lain :
- Kepuasan pelanggan.
Konsumen
atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses
produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau
pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia
dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka
terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan
oleh perusahaan.
- Meningkatkan pendapatan.
Semakin
banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan
turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk
yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena
diminati konsumen.
3. Menurunnya biaya.
Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
4. Pemanfaatan asset semakin tinggi.
Aset
terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari
segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu
memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut
dalam pelaksanaan SCM.
5. Peningkatan laba.
Dengan
semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna
produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses
distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
2.3. E-commerce
E-commerce ini adalah suatu proses membeli dan menjual produk
produk secara elektronik oleh konsumen dan perusahaan ke perusahaan
dengan computer sebagai transaksi bisnis. E-commerce ini sangat penting
mengingat semakin tingginya daya saing antar perusahaan apalagi sebagai
perusahaan multinasional seperti Polaroid ini. Karena dengan adanya
e-commerce ini perusahaan dapat mempromosikan dan menjual barang melalui
internet. Dengan adanya ini tentunya akan memudahkan dalam pelayanan ke
konsumen sehingga akan menimbulkan kepuasan bagi konsumen.
Hal yang diperhatikan oleh perusahaan dalam penerapan e-commerce secara efektif sebagai berikut :
1. Menyediakan harga yang kompetitif.
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap dan cepat.
3. Menyediakan informasi produk yang jelas.
4. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
5. Mempermudah kegiatan dan perdagangan.
2.3.1. Sejarah Perkembangan E-Commerce
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu.
Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial,
seperti : penggunaan EDI untuk
mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice
secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang
mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web". Pembelian barang
dan jasa melalui “World Wide Web” melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada
awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994,
banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah
sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol
aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara
1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web
perdagangan ini.
Suatu halaman web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS $ 12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
2.3.2. Jenis Kegiatan E-Commerce
Terdapat jenis-jenis e-commerce sebagai berikut :
1. Business to Business, karakteristiknya:
a. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin
hubungan yang berlangsung cukup lama.
b. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data
yang telah disepakati bersama.
c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan
data.
d. Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence
dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2. Business to Consumer, karakteristiknya:
a. Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
b. Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang
banyak.
c. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
d. Sering dilakukan sistem pendekatan client-server.
Dengan
menggunakannya e-commerce dalam kegiatan bisnis ini dapat memangkas
biaya-biaya yang sangat signifikan, bahkan penggunaan e-commerce ini
dirasa efektif dalam kegiatan memasarkan suatu produk.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Bagaimana distribusi kebutuhan industri Polaroid yang bervariasi oleh anak perusahaan di eropa?Apa implikasi dari perbedaan ini?
Organisasi
logistik Polaroid adalah bagian dari segmen operasi global, dengan
tanggung jawab utama untuk pergerakan bahan baku dan produk antara
tempat pembuatan dan dari penyelesaian barang manufaktur untuk pengecer.
Perencanaan produksi, peramalan, dan persediaan manajemen (kecuali
untuk persediaan paket khusus) tidak tanggung jawab organisasi
logistik.Logistik memiliki tiga fungsi utama, layanan pelanggan, kemasan
dan penanganan, dan transportasi. Layanan pelanggan: Layanan pelanggan
lengan kelompok adalah bertanggung jawab untuk penanganan dan pengolahan
pesanan pelanggan, bekerja satu-satu dengan kekuatan penjualan Polaroid
dan pelanggan individu untuk memastikan pengiriman produk tepat waktu
ke pengecer. Pelanggan besar ditugaskan khusus melayani perwakilan yang
akan menangani semua, pesanan kontrak dan pengiriman nasional. Para
pelanggan biasanya membuat pesanan melalui Electronic Data Interchange
(EDI) sistem, yang langsung dikirim ke perwakilan layanan dan distribusi
perusahaan pusat.Perwakilan layanan memastikan bahwa pesanan realistis
dan dapat dicapai (yaitu kerangka waktu dan persyaratan dalam agar layak
dan memenuhi spesifikasi kontrak) dan bahwa pusat-pusat distribusi yang
mengambil tindakan yang tepat untuk memenuhi pesanan.Peran perwakilan
layanan menjadi lebih kritis ketika ada masalah dengan perintah.Tanggung
jawab mereka adalah untuk mempercepat pesanan yang tidak diproses tepat
waktu, dan untuk menangani saham-out dengan pelanggan. Kemasan dan
penanganan: Polaroid memiliki tiga besar pusat distribusi di AS, yang
terletak di Oak Brook IL, Anaheim CA, dan Norton MA, yang menyimpan
persediaan barang jadi untuk pengiriman ke pelanggan. Pengecer biasanya
memesan produk Polaroid dalam desain paket yang unik dan khusus
platform.Konfigurasi paket ini sering berubah untuk berbagai penawaran
khusus atau pengecer memiliki promosi sepanjang tahun.Oleh karena itu
kamera massal belum tentu barang jadi ke pengecer.Sebaliknya, ada
ledakan besar kode produk tertentu di tingkat distribusi ritel.Untuk
mengurangi persediaan, Polaroid menunda langkah kemasan sampai pesanan
pelanggan diterima.Biasanya dua minggu yang dialokasikan untuk kemasan
dan pengiriman produk. Transportasi: Kelompok transportasi pengiriman
barang jadi dari pusat distribusi ke pengecer, pergerakan produk antara
pusat distribusi,dan internasional serta transshipments dari manufaktur
nasional.
Sebagian
besar pengiriman dan pergerakan produk dari pusat distribusi tersebut
diatur melalui pihak ketiga truk perusahaan, meskipun perusahaan tidak
memiliki dan mengoperasikan armada truk kecil sendiri.Transshipments
luar negeri bersarat atau dikapalkan pada kapal laut oleh beban
kontainer.Produk yang tiba dengan laut dari Asia biasanya dikirim ke
Anaheim, ditransfer ke railcars dan kemudian dikirim ke Norton.Laut
pengiriman dari Eropa dikirim ke Boston atau New York dan kemudian
diangkut ke Norton.Pengiriman lewat jalur udara dari sebagian tempat di
seluruh dunia tiba di bandara JFK di New York dan diangkut ke pusat
distribusi Norton. Ada dua cara yang mungkin dari transportasi laut,
kurang dari wadah beban pengiriman(LCL) dan beban pengiriman kontainer.
Pengiriman LCL memiliki waktu lagi dari pengiriman kontainer, barang
harus melalui tahap konsolidasi sebelum pengiriman dan setelah
mengeluarkan.Mereka juga memiliki biaya per unit lebih tinggi karena
pelacakan tambahan dan penanganan diperlukan untuk memproses pengiriman
LCL. Namun, cara ini dapat lebih disukai jika unit dikapalkan dalam
volume kecil. Pengiriman container penuh memiliki beban biaya tetap
terlepas dari berat barang dan jumlah item dikirim, selama berat tidak
melebihi persyaratan kontainer kapasitas maksimum. Perusahaan pelayaran
biasanya menawarkan ukuran wadah dua, 20ft dan 40ft. Wadah 40-ft lebih
ekonomis pada harga per kubik kaki dasar. Untuk pengiriman udara, unit
yang diatur pada beban palletized, dan harga berdasarkan berat barang
saja. Studi kasus Polaroid adalah contoh dari cara bagaimana perubahan
logistik utama adalah bertemu dengan ketidakpastian, pengawasan dan
perlawanan. Kasus ini memberikan sistem pelaksanaan distribusi langsung
untuk anak perusahaan di Eropa. Kebutuhan dan permintaan yang bervariasi
oleh anak perusahaan di Eropa akan produk polaroid menimbulkan suatu
masalah mengenai pendistribusian produk tersebut yang semula menggunakan
sistem distribusi yang tidak langsung dengan mendirikan gudang sebagai
tempat penyimpanan dan penyaluran, di rasa hal tersebut kurang efekif
karena memekan banyak waktu dan biaya perawatan, penyimpanan, biaya
tranportasi, biaya tenaga kerja dll. Kemudian Lee Brewer yang diangkat
sebagai Wakil Presiden Pemasaran Internasional mengusulkan distribusi
langsung mempunyai manfaat yaitu mengurangi biaya-biaya termasuk biaya
administrasi sehingga dapat melakukan penghematan yang cukup
besar.Tetapi harus didukung oleh adanya sistem komputerisasi.
Diperkirakan bahwa usulan tersebut akan menghasilkan biaya yang
signifikan tabungan, pengiriman tepat waktu dan penghematan besar pada
kemasan dan transportasi. Diusulkan bahwa Distribusi International
Service Center (IDSC) dibuat untuk berfungsi sebagai pusat distribusi
sentral di Enschede yang akan menghilangkan kebutuhan untuk sepuluh anak
perusahaan di Eropa untuk mengoperasikan sebuah gudang terpisah.
Strategi distribusi yang dilakukan oleh perusahaan Polaroid yaitu
perusahaan elektronik internasional dan juga perusahaan kacamata,
perusahaan ini terkenal karena kamera instannya , yang mencapai pasar
Internasional pada tahun 1948. Perusahaan tersebut memilih tempat
distribusinya berada di Eropa karena menjanjikan pasar yang
menguntungkan. Proses distribusi menggunakan manajemen rantai suplai
ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur
pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari
barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana
korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka
harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan
kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke
perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen,
sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian.
Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan
konsep rantai suplai.Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah
meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai suplai,
dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan
percepatan inventori.
- Haruskah Polaroid mempertahankan strategi distribusi langsung di Eropa?Jika tidak ,apa alternatif yang anda rekomendasikan?
Menurut
kelompok kami polaroid harus menggunakan strategi distribusi langsung
dalam pendistribusian produknya ke pasar Eropa dengan menggandeng mita
kerja dengan Perusahaan besar di Eropa untuk kemudian di distribusikan
ke tingkat pengecer di Eropa. Dengan ini diharapkan barang dari pabrik
yang disimpan di gudang perusahaan polaroid disalurkan ke gudang
distributor atau wholesaler atau pedagang dalam jumlah yang besar di
Eropa , dan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah
yang lebih kecil kepada retailer atau pengecer. Pasalnya Pedagang besar
biasanya mempunyai fasilitas gedung sendiri atau dapat juga menyewa dari
pihak lain untuk penyimpanan barang. Gudang ini digunakan untuk
menimbun barang sebelum disalurkan ke pihak pengecer seperti toko toko
kamera. Kemudian pedagang besar akan mendistribusikan produk kamera
polaroid ke para pengecer atau retailer untuk selanjutnya produk dijual
langsung kepada para pelanggan, pembeli atau pengguna barang tersebut.
- Rekomendasi anda dilaksanakan,apa tantangan implementasi yang anda perkirakan?Bagaimana anda mengatasi tantangan-tantangan?
Tantangan
yang mungkin dihadapi perusahaan polaroid adalah Incerasing Variety of
Products yaitu adanya pesaing dipasaran dengan menawarkan produk yang
lebih bervariasi dan mempunyai keunggulan bersaing. Sekarang konsumen
seakan dimanjakan oleh produsen, hal ini kita lihat semakin beragamnya
jenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kita lihat strategi
perusahan yang selalu berfokus pada customer (customer oriented). Jika
dahulu produsen melakukan strategi dengan melakukan pembagian segment
pada customer, maka sekarang konsumen lebih dimanjakan lagi dengan
pelemparan produk menurut keinginan setiap individu bukan menurut
keinginan segment tertentu. Banyaknya jenis produk dan jumlah dari yang
tidak menentu dari masing-masing produk membuat produsen semakin
kewalahan dalam memuaskan keinginan dari konsumen. Maka dari itu
perusahaan polaroid dituntut untuk selalu berinovasi untuk menciptakan
produk-produk baru yang tentunya yang tentunya mempunyai keunggulan
bersaing dipasaran atau perusahaan polaroid mampu menciptakan produkan
kamera yang sesuai dengan minat dipasaran yang mungkin sedang menjadi
trend di kalangan masyarakat. Selain itu hambatan yang mungkin terjadi
adalah pendistribusian barang ke konsumen terhambat misalnya terjadi
kesalahan distributor atau distributor bekerja tidak maik sehingga
produk tidak sampai kekonsumen atau produk tidak tepat waktu dalam
pengirimannya ataupun terjadi kerusakan pada produk pada saat
pengiriman. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perusahaan polaroid
harus mencari partner distribusi yang memang sudah terpercaya yang mampu
bekerja se profesional mungkin dan mempunyai pengalaman yang
baik.Selain itu untuk meminimalisir hambatan yang ada perusahaan
polaroid harus menggunakan konsep e-commerce untuk memperkenalkan
produknya. Selain itu dengan adanya E-commerce mampu menjalin hubungan
baik dengan konsumen karena E-Commerce ini sebagai aplikasi dan
penerapan dari e-bisnis (e-business)berkaitan dengan yang transaksi
komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain
management), e- pemasaran (e-marketing), atau pemasaran marketing),
transaksi online online (online pemrosesan (online transaction
processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange
/EDI).jadi pendistribusian produk akan lebih teratur.
D. Perubahan lain apa yang anda rekomendasikan untuk system logistic Polaroid di Eropa?
Rekomendasi
yang kami berikan adalah menggunakan strategi distribusi tidak langsung
yang telah kami jelaskan diatas. Selain itu polaroid kami anjurkan
untuk menutup 12 gudangnya di daerah Eropa dan hanya membuka satu pabrik
saja di belanda sebagai penyalur produk Polaroid mengingat biaya
perawatan produk di gudang yang besar sehingga dengan penutupan ini
diharapkan polaroid mampu menghemat biaya perawatan produ, selain itu
dengan adanya penutupan gudang pihak perusahaan juga tidak perlu
mengeluarkan biaya tenaga kerja.Selain itu Polaroid dapat juga
menggunakan konsep e-commers untuk memperkenalkan produknya ke seluruh
dunia.Seperti yang telah diketahui bahwa E-Commerce melakukan revolusi
pada manajemen operasi dengan mengurangi biaya secara efektif.
Pengurangan biaya ini dilakukan dengan cara memperbaiki komunikasi dan
membagikan informasi yang secara ekonomis berharga. Penyedia pe-commerce
adalah perantara baru yang menurunkan biaya transaksi.Perantara ini
lebih murah dan lebih cepat dibandingkan perantara
tradisional.E-commerce meningkatkan efisiensi ekonomi dengan
mempertemukan pembeli dan penjual.E-commerce memudahkan pertukaran
informasi, barang dan jasa.Berikut ini kelebihan dan kekurangan
e-commers.
Dan
tentunya sistem itu akan membuat perubahan baik pada orang eropa antara
lain adalah orang eropa akan mudah menemukan produk polaroid lewat
pengecer ataupun distributor ataupun ditoko-toko yang menyediakan
polaroid.Jadi orang eropa tidak perlu memesan langsung ke perusahaan dan
menunggu waktu lama untuk mendapatkan produk tersebut.
Kelebihan e-commerce :
- Informasi lebih baik dan biaya lebih murah, yang menjadikan para pembeli dan penjual lebih berpengetahuan, memiliki kekuatan untuk menurunkan biaya.
- Biaya masuk yang lebih rendah meningkatkan penyebaran informasi.
- Tersedia selama 24 jam sehari, hampir diseluruh dunia, memungkinkantransaksi
yang mudah dan nyaman bagi yang memerlukannya.
- Ketersediaan membuka pasar yang lebih luas baik bagi pembeli maupun penjual.
- Mengurangi biaya untuk menciptakan, mengolah, mendistribusi, dan menarik informasi.
- Mengurangi biaya komunikasi.
Komunikasi
yang lebih kaya dibandingkan dengan komunikasi melalui kertas dan
telepon karena menggunakan klip video, suara dan demonstrasi.
- Pengiriman produk digital yang cepat, seperti gambar, dokumen dan software.
- Meningkatkan fleksibilitas lokasi.
Kekurangan e-commerce :
- Kurangnya keamanan, keandalan dan standar system.
- Kurangnya keleluasaan pribadi.
- Kurangnya band width ( jumlah informasi yang dimiliki saluran telepon atau computer dalam satu waktu); beberapa transaksi masih agak lambat.
- Mengintegrasikan software e-commerce dengan software dan data base yang ada masih merupakan suatu tantangan.
- Ketidakpercayaan pada :
• integritas lawan transaksi yang tidak dikenal
• integritas transaksi tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan untuk memenuhuhi kebutuhan anak
perusahaan Polaroid di Eropa yang semakin bervariasi sehingga
memunculkan masalah pendistribusian produk di Eropa. Maka dari itu
strategi yang cocok untuk polaroid adalah menggunakan strategi
distribusi langsung yaitu dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan
besar di Eropa sebagai mitra kerja pasalnya perusahaan besar tentunya
mempunyai gudang penyimpanan yang besar. Selain itu dengan distribusi
langsung polaroid tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan ataupun biaya
tenaga kerja dibandingkan apabila perusahaan polaroid mendistribusikan
lewat anak perusahaan tentunya akan memakan biaya perawatan produk dan
biaya tenaga kerja. Akan tetapi yang menjadi pekerjaan rumah bagi
perusahaan polaroid adalah bagaimana caranya perusahaan mampu menunjuk
distributor yang profesional.
BalasHapusTuan Nyonya
Terutama di seluruh dunia, Anda perlu pinjaman uang antar individu untuk mengatasi kesulitan keuangan akhirnya memecahkan kebuntuan diprovokasi oleh bank, oleh penolakan file aplikasi pinjaman Anda. Kami adalah jaringan ahli keuangan swasta mampu membuat pinjaman untuk jumlah yang Anda butuhkan dan dengan kondisi yang membuat hidup Anda lebih mudah. Kami dapat membantu Anda dalam bidang berikut:
Keuangan *
* Home Loan
* Investasi Pinjaman
* Auto Pinjaman
* Konsolidasi hutang
* Line of Credit
* Kedua Mortgage
* Akuisisi kreditan
Anda terjebak, Bank dilarang dan Anda tidak mendapatkan manfaat dari bank atau Anda lebih baik memiliki sebuah proyek dan membutuhkan pembiayaan, kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, uang untuk berinvestasi pada bisnis. Sementara kami siap melayani anda untuk aplikasi pinjaman pribadi Anda dari € 500 sampai € 10 juta untuk masing-masing tertentu dapat membayar tingkat bunga 2%. Kami berada dalam posisi untuk memenuhi peminjam kami dalam waktu 2 jam sejak diterimanya permohonan mereka.
Silahkan hubungi kami untuk lebih jelasnya;
dangotegrouploandepartment@gmail.com
dangotegrouploan.wordpress.com
Saya Widya Okta, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.
BalasHapusSaya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.
Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya.