Senin, 06 Juli 2015

MAKALAH POLAROID

POLAROID CORPORATION
“SISTEM DISTRIBUSI DI EROPA”

Paper Disusun Guna Memenuhi Tugas Manajemen Operasi Global
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Fitri Lukiastuti SE, MM
Disusun oleh :
  1.      Muhamad Harimaulana           (1M111714)
2.     Ginanjar Agung S.                 (1M121828)
3.     Ihya Ulumuddin                    (1M121834)
4.      Novriyan                               (1M121872)
5.       Paulus Nova P.H.                  (1M121879)
STIE BANK BPD JATENG
TAHUN AJARAN 2014/201
BAB I
PENDAHULUAN

    1.     Latar belakang Masalah
Perkembangan teknologi dari hari ke hari semakin berkembang pesat. Salah satunya perkembangang kamera yang smakin hari semakin canggih. Dulu kamera hanya dapat memfoto dengan hasil hitam putih, kemudian mulai berkembang dengan ditemukannya kamera instan yang sangat populer pada tahun 60-an oleh perusahaan Polaroid. Hingga pada akhirnya tergeser dan kurang diminati lagi setelah ditemukannya kamera digital yang mempunyai teknologi yang lebih canggih dan lebih praktis.
Polaroid Corporation didirikan pada tahun 1937 oleh Land H. Edwin yang berbasis di Minnetonka, Minnesota, Amerika Serikat dimana perusahaan ini umumnya menghasilkan kamera dan produk optikyang dapat dinikmati dan digunakan untuk kegiatan perfilman. Polaroid mulai dikenal dan populer setelah memproduksi kamera instan filmnya, yang sukses di pasaran pada tahun 1948, dan terus menjadi andalan dari produk perusahaan. Pada tanggal 9 Januari 1986 Polaroid berhasil mengalahkan Kodak dalam perebutan hak paten, sehingga Kodak meninggalkan bisnis kamera instannya.Melalui sejarahnya, Polaroid telah dikenal sebagai perusahaan yang membangun kamera unik murah yang mempunyai kualitas yang cukup baik.Kebanyakan kamera Polaroid memiliki sistem eksposur otomatis, dengan lensa khusus untuk menentukan eksposur yang tepat. Kualitas dapat berkisar dari sangat baik, seperti dalam produk kamera polaroid Pathfinder atau SX-70 dan kualitas yang kurang baik seperti dalamproduk JoyCam. Kamera instan Polaroid digunakan oleh profesional sebagai layar-shot kamera untuk instrumen ilmiah, paspor / identitas foto.
Sejak kamera digital ditemukan dan banyak digunakan, kamera langsung jadi (instant camera) buatan Polaroid menjadi kurang diminati dan akibatnya keadaan keuangan perusahaan ini menjadi terpuruk. Sejak tahun 1988, Polaroid Corporation menderita kerugian dan menyatakan diri bangkrut pada 12 Oktober 2001. Sehingga perusahaan mau tidak mau harus mengajukan perlindungan kebangkrutan federal pada tanggal 11 Oktober 2001, dan sebagian besar bisnis itu kemudian dibeli dan dikelola oleh Bank One dan masih menggunakan nama Polaroid yaitu Polaroid Holding Company. Kebangkrutan Polaroid secara luas diyakini sebagai akibat dari kegagalan manajemen untuk melihat efek dari kamera digital pada bisnis film, sebuah nasib yang juga menimpa saingan utamanya yaitu Kodak.
Perusahaan ini mendistribusikan produknya dalam lima segmen :  Daerah Amerika, Wilayah Eropa, Asia Pasifik, Global Operasi, dan Penelitian dan Pengembangan.Di sini kami akan membahas mengenai permasalahan yang ada pada perusahaan kamera Polaroid yang kini telah mengalami kehancuran dalam industrinya hingga terancam menglami kebangkrutan. Pada tahun 1990-an Pendapatan Polaroid merosot tajam pasalnya sebagai pasar untuk kamera tradisionalkonsumen mulai bosan dengan produk kamera instan Polaroid .Bentuk antisipasi Polaroid untuk permasalahan ini yaitu dengan caramemproduksi dan memasarkan kamera baru yang mempunyai bentuk  kamera yang  kecil, trendi dan relatif murah yaitu dengan mengeluarkan produk I-zona dan Joycam yang diharapkan mampu mengusai pasar secara umum dan khususnya mengusai pasar kaum muda. Polaroid juga bergeser dengan mengembangkan teknologinya ke teknologi digital. Semakin tinggi jumlah kalangan pemuda yang kurang meminati kamera instan memberikan margin yang lebih kecil pada produk, sehingga produk memiliki siklus hidup lebih pendek dan kecenderungan menjadi barang usang lebih besar, kinerja yang buruklah dan berbagai bauran produk baru memiliki ancaman untuk Polaroid dipaksa untuk mengurangi biaya, merampingkan operasi dan menemukan cara untuk meningkatkan fleksibilitas rantai suplai. Namun dalam upaya untuk meningkatkan fleksibilitas dan mengurangi biaya. Polaroid juga berusaha meningkatkan kinerja keuangannya melalui pengurangan biaya persediaan dan pendistribusian secara global dan ini upaya polaroid tersendiri dalam menangani problematika yang ada di dalam industri polaroid sendiri secara kompleks.
    1.      Perumusan Masalah
Dalam tahap ini terdapat berbagai tahapan masalah dalam permasalahan didalam industri polaroid tersendiri, yakni adalah sebagai berikut :
  1. Study Kasus
Industri:
 Consumer goods ( film production)
Masalah:
 Jaringan distribusi Logistik Management Rantai pasokan secara elektronik Operasi Internasional
Lokasi: Dalam kasus yang terjadi pada perusahaan Polaroid terdapat ketidakpastian pengawasan dan perlawanan yang menyebabkan perubahan logistik utama. Pada tahun 1980 manajer senior perusahaan Polaroid di Amerika Serikat mengajukan pengaturan kembali jaringan distribusi logistik yang berada di Eropa. Sebelumnya di Eropa terdapat 12 gudang penyimpanan Polaroid yang nantinya akan disebarkan keseluruh Eropa, namun manajer senior Amerika mengusulkan untuk melakukan sentralisasi di Belanda agar terdapat efisiensi biaya distribusi. Banyak manajer cabang di Eropa yang mempertimbangkan alternatif-alternatif distibusi seperti :
  1. Distribusi langsung,
  2. Memodifikasi bentuk distribusi langsung dari Belanda ke 1 atau 2 regional,
  3. menggunakan organisasi distribusi ke gudang dan mendistribusikan langsung ke Eropa.
Pertanyaan :
  1. Bagaimana distribusi kebutuhan industry Polaroid yang bervariasi olehanak perusahaan di Eropa? Apa implikasi dari perbedaan ini?
  2. Haruskah Polaroid menerapkan strategi distribusi langsung di Eropa? Jikatidak, apa alternative yang anda rekomendasikan?
  3. Bagaimana seharusnya rekomendasi anda dilaksanakan, apa tantanganimplementasi yang anda perkirakan? Bagaimana anda mengatasitantangan-tantangan?
  4. Perubahan lain apa yang anda rekomendasikan untuk system loigistik Polaroid pada orang Eropa?
    1.      Tujuan Masalah
Tujuan dalam mengkaji masalah perusahan Polaroid yang berlokasi di Eropa sebagai berikut:
  1. Untuk mengetahui pendistribusian kebutuhan yang bervariasi oleh anak perusahaan di  
Eropadan implikasinya.
  1. Untuk mengetahui perusahaan Polaroid menerapkan strategi distribusi langsung di    
Eropa.
  1. Untuk mengetahui rekomendasi, tantangan implementasi dan cara mengatasi
rintangan-rintangan yang akan dilakukan perusahaan Polaroid.
  1. Untuk mengetahui perubahan lain apa yang direkomendasikan untuk sistem logistik
Polaroid pada negara-negara di Eropa.



BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.     Pengertian Supply Chain
Beberapa Ahli mempunyai pendapat yang berbeda tentang Pengertian Supply chain, berikut ini  pengertian tentang Supplay Chain menurut beberapa ahli.
Menurut Indrajit (2006, p5), Supply chain adalah suatu sistem pada organisasi yang menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan yang mempunyai tujuan yang sama.
Menurut Pujawan (2005), Supply chain adalah jaringan perusahaan- perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya termasuk pemasok (supplier), pabrik, distributor, toko, atau ritel, serta perusahaan- perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik.
Menurut Schroeder (2007, 189) Supply chain adalah rangkaian dari proses bisnis dan informasi yang menyediakan produk atau jasa dari supplier ke manufaktur, dan mendistributorkan ke konsumen.
Menurut J.Aitken (Christopher, 1998, p19) Supply chain didefinisikan sebagai sebuah jaringan yang terhubung dan saling bergantung dan menguntungkan dalam organisasi dan saling bekerja sama untuk mengendalikan, mengatur dan mengembangkan alrus material dan informasi dari supplier ke end user.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktifitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir.Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply chainterdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan bakudari alam, perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke konsumen akhir. Dalam supply chain ada beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan yang mempunyai kepentingan yang sama, yaitu :
1. Supplies
2. Manufactures
3. Distribution
4. Retail Outlet
5. Customers
a. Chain 1: Supplier
Jaringan bermula dari sini, yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dimanarantai penyaluran baru akan mulai. Bahan pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah,bahan penolong, barang dagangan, suku cadang dan lain-lain.
b. Chain 1-2-3: Supplier-Manufactures-Distribution
Barang yang sudah dihasilkan olehmanufactures sudah mulai harus disalurkan kepada pelanggan. Walaupun sudah tersedia banyak carauntuk menyalurkan barang kepada pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanyaditempuh oleh sebagian besar supply chain.
c. Chain 1-2-3-4: Supplier-Manufactures-Distribution-Retail Outlet
Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga menyewa dari pihaklain. Gudang ini digunakan untuk menyimpan barang sebelum disalurkan lagi ke pihak pengecer.Disini ada kesempatan untuk memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventoris danbiaya gudang dengan cara melakukan desain kembali pola pengiriman barang baik dari gudangmanufacture maupun ke toko pengecer.
d. Chain 1-2-3-4-5: Supplier-Manufactures-Distribution-Retail Outlet-Customer.
Para pengecer atau retailer menawarkan barang langsung kepada para pelanggan atau pembeli ataupengguna barang langsung. Yang termasuk retail outlet adalah toko kelontong, supermarket, warungwarung, dan lain-lain

2.2.      Pengertian Supply Chain Management
Supply Chain Management atau sering disebut Manajemen Rantai Pasokan merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen. Istilah supply chain management pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan Weber pada tahun 1982. Supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan–perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, supply chain management adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya. Definisi Supply Chain Management juga diberikan oleh James A. dan Mona J. Fitzsimmons, yang menyatakan bahwa supply chain management adalah sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi informasi untuk mengkoordinasikan semua elemen supply chain dari mulai pemasok ke pengecer, lalu mencapai tingkat berikutnya yang merupakan keunggulan kompetitif yang tidak tersedia di sistem logistik tradisional. Sedangkan definisi Supply Chain Management menurut Chase, Aquilano, Jacobs adalah sistem untuk menerapkan pendekatan secara total untuk mengelola seluruh aliran informasi, bahan, dan jasa dari bahan baku melalui pabrik dan gudang ke konsumen akhir. Oleh Robert J. Vokurka, Gail M. Zank dan Carl M. Lund III supply chain management didefinisikan sebagai, “all the activities involved in delivering a product from raw material through the customer including sourcing raw material and parts, manufacturing and assembly, warehousing and inventory tracking, order entry and order management, distribution across all channels, delivery to the customer, and the information system necessary to monitor all of the activities” . Stevenson mendefinisikan supply chain management sebagai suatu koordinasi strategis dari rantai pasokan dengan tujuan untuk mengintegrasikan manajemen penawaran dan permintaan. Russell dan Taylor mendefinisikan bahwa supply chain management adalah mengelola arus informasi, produk dan pelayanan di seluruh jaringan baik itu pelanggan, perusahaan hingga pemasok .
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sedangkan Supply Chain Management (SCM) merupakan aplikasi terpadu yang memberikan dukungan sistem informasi kepada manajemen dalam hal pengadaan barang dan jasa bagi perusahaan sekaligus mengelola hubungan diantara mitra untuk menjaga tingkat kesediaan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh perusahaan secara optimal. SCM mengintegrasikan mulai dari pengiriman order dan prosesnya, pengadaan bahan mentah, order tracking, penyebaran informasi, perencanaan kolaboratif, pengukuran kinerja, pelayanan purna jual, dan pengembangan produk baru. Jadi kalau supply chain adalah jaringan fisiknya, yakni perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, sedangkan SCM adalah metode, alat atau pendekatan pengelolaannya.

2.2.1.    Komponen Supply Chain Management
Menurut Turban (2004) Komponen dari supply chain management menurut terdiri dari tiga komponen utama yaitu:
1. Upstream Supply Chain
Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufacturing dengan para penyalurnya (yang mana dapat manufacturers, assemblers, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada para penyalur mereka (para penyalur second-tier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
2. Internal Supply Chain
Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses inhouse yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan ke dalam organisasi. Di dalam internal supply chain, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi dan pengendalian persediaan.
3. Downstream supply chain
Downstream (hilir) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan transportasi dan after-sale service.

2.2.2.    Strategi Rantai Pasokan
Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut:
 1.  Banyak Pemasok (Many Supplier)
Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi yang digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan menjadi tujuan. Dalam pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan, biaya, kualitas dan pengiriman.
 2.  Sedikit Pemasok (Few Supplier)
Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir. Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat menciptakan nilai denganmemungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.  Dengan sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar, sehingga pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi tawanan yang lainnya. Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapi pembeli sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia-rahasia dagang pemasok yang berbisnis di luar bisnis bersama.
3.  Vertical Integration
Artinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor. Integrasi vertical dapat berupa:
  • Integrasi ke belakang (Backward Integration) berarti penguasaan kepada sumber daya.
  • Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada  konsumennya,
4.   Kairetsu Network.
Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara membeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya mendukung secara financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman.  Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan kairetsu. Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebab itu diharapkan dapat berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manufaktur.  Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.
2.2.4.   Tujuan Strategis Supply Chain Management
Rantai pasokan bagaikan darah dari setiap organisasi bisnis karena menghubungkan pemasok, produsen, dan pelanggan akhir di jaringan yang sangat penting untuk penciptaan dan pengiriman barang dan jasa. Dalam mengelola rantai pasokan memerlukan suatu proses yaitu, proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian operasi rantai pasokan. Tujuan manajemen rantai pasokan adalah dengan menyelaraskan permintaan dan penawaran seefektif dan seefisien mungkin. Masalah-masalah utama dalam rantai pasokan terkait dengan (Stevenson, 2009):
1.    Menentukan tingkat outsourcing yang tepat
2.    Mengelola pembelian / pengadaan suatu barang
3.    Mengelola pemasok
4.    Mengelola hubungan terhadap pelanggan
5.    Mengidentifikasi masalah dan merespon masalah dengan cepat
6.    Mengelola risiko
Sedangkan menurut I Nyoman Pujawan, supply chain memiliki tujuan strategis yang perlu dicapai untuk membuat supply chain menang atau setidaknya bertahan dalam persaingan. Untuk bisa memenangkan persaingan pasar maka supply chain harus bisa menyediakan produk yang,
1.    Murah
2.    Berkualitas
3.    Tepat waktu
4.    Bervariasi
Menurut Hitt, Ireland dan Hoskisson (2001), semua tindakan yang diambil oleh perusahaan ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan mencapai daya saing strategisnya dan menghasilkan laba di atas rata-rata. Daya saing strategis dicapai ketika sebuah perusahaan berhasil memformulasikan dan menerapkan strategi penciptaan nilai. Ketika perusahaan mengimplementasikan suatu strategi yang tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain atau terlalu mahal untuk menirunya, perusahaan ini memiliki keunggulan persaingan bertahan atau dapat bertahan (sustained atau sustainable competitive advantage, selanjutnya disebut sebagai keunggulan persaingan). Setelah perusahaan mendapatkan daya saing strategis dan sukses mengeksploitasi keunggulan persaingannya, suatu perusahaan mampu mencapai tujuan utamanya: mendapatkan laba diatas rata-rata, yaitu kelebihan penghasilan yang diharapkan oleh seorang investor dari investasi.

2.2.5.   Manfaat SCM
Apabila SCM diterapkan maka dapat memberi manfaat antara lain :
  1. Kepuasan pelanggan.
Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
  1. Meningkatkan pendapatan.
Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen.
3. Menurunnya biaya.
Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
4. Pemanfaatan asset semakin tinggi.
Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM.
     5. Peningkatan laba.
Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
      6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses
distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
2.3.    E-commerce
      E-commerce ini adalah suatu proses membeli dan menjual produk produk secara elektronik oleh konsumen dan perusahaan ke perusahaan dengan computer sebagai transaksi bisnis. E-commerce ini sangat penting mengingat semakin tingginya daya saing antar perusahaan apalagi sebagai perusahaan multinasional seperti Polaroid ini. Karena dengan adanya e-commerce ini perusahaan dapat mempromosikan dan menjual barang melalui internet. Dengan adanya ini tentunya akan memudahkan dalam pelayanan ke konsumen sehingga akan menimbulkan kepuasan bagi konsumen.
Hal yang diperhatikan oleh perusahaan dalam penerapan e-commerce secara efektif sebagai berikut :
1.         Menyediakan harga yang kompetitif.
2.      Menyediakan jasa pembelian yang tanggap dan cepat.
3.      Menyediakan informasi produk yang jelas.
4.      Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
5.      Mempermudah kegiatan dan perdagangan.

    2.3.1.   Sejarah Perkembangan E-Commerce
Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti : penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web". Pembelian barang dan jasa melalui “World Wide Web” melalui server aman (HTTPS)protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak  jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Suatu halaman web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS $ 12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
            2.3.2.     Jenis Kegiatan E-Commerce
            Terdapat  jenis-jenis e-commerce sebagai berikut :
1.      Business to Business, karakteristiknya:
                a. Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin
                    hubungan yang berlangsung cukup lama. 
                b. Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data
                    yang telah disepakati bersama. 
                c. Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan
                    data.
                d. Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence
                    dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
2.      Business to Consumer, karakteristiknya:
                 a. Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
                 b. Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang
                     banyak.
                 c. Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
                 d. Sering dilakukan sistem pendekatan client-server.
Dengan menggunakannya e-commerce dalam kegiatan bisnis ini dapat memangkas biaya-biaya yang sangat signifikan, bahkan penggunaan e-commerce ini dirasa efektif dalam kegiatan memasarkan suatu produk.






























BAB III
PEMBAHASAN
A.    Bagaimana distribusi kebutuhan industri Polaroid yang bervariasi oleh anak perusahaan di eropa?Apa implikasi dari perbedaan ini?
Organisasi logistik Polaroid adalah bagian dari segmen operasi global, dengan tanggung jawab utama untuk pergerakan bahan baku dan produk antara tempat pembuatan dan dari penyelesaian barang manufaktur untuk pengecer. Perencanaan produksi, peramalan, dan persediaan manajemen (kecuali untuk persediaan paket khusus) tidak tanggung jawab organisasi logistik.Logistik memiliki tiga fungsi utama, layanan pelanggan, kemasan dan penanganan, dan transportasi. Layanan pelanggan: Layanan pelanggan lengan kelompok adalah bertanggung jawab untuk penanganan dan pengolahan pesanan pelanggan, bekerja satu-satu dengan kekuatan penjualan Polaroid dan pelanggan individu untuk memastikan pengiriman produk tepat waktu ke pengecer. Pelanggan besar ditugaskan khusus melayani perwakilan yang akan menangani semua, pesanan kontrak dan pengiriman nasional. Para pelanggan biasanya membuat pesanan melalui Electronic Data Interchange (EDI) sistem, yang langsung dikirim ke perwakilan layanan dan distribusi perusahaan pusat.Perwakilan layanan memastikan bahwa pesanan realistis dan dapat dicapai (yaitu kerangka waktu dan persyaratan dalam agar layak dan memenuhi spesifikasi kontrak) dan bahwa pusat-pusat distribusi yang mengambil tindakan yang tepat untuk memenuhi pesanan.Peran perwakilan layanan menjadi lebih kritis ketika ada masalah dengan perintah.Tanggung jawab mereka adalah untuk mempercepat pesanan yang tidak diproses tepat waktu, dan untuk menangani saham-out dengan pelanggan. Kemasan dan penanganan: Polaroid memiliki tiga besar pusat distribusi di AS, yang terletak di Oak Brook IL, Anaheim CA, dan Norton MA, yang menyimpan persediaan barang jadi untuk pengiriman ke pelanggan. Pengecer biasanya memesan produk Polaroid dalam desain paket yang unik dan khusus platform.Konfigurasi paket ini sering berubah untuk berbagai penawaran khusus atau pengecer memiliki promosi sepanjang tahun.Oleh karena itu kamera massal belum tentu barang jadi ke pengecer.Sebaliknya, ada ledakan besar kode produk tertentu di tingkat distribusi ritel.Untuk mengurangi persediaan, Polaroid menunda langkah kemasan sampai pesanan pelanggan diterima.Biasanya dua minggu yang dialokasikan untuk kemasan dan pengiriman produk. Transportasi: Kelompok transportasi pengiriman barang jadi dari pusat distribusi ke pengecer, pergerakan produk antara pusat distribusi,dan internasional serta transshipments dari manufaktur nasional.
Sebagian besar pengiriman dan pergerakan produk dari pusat distribusi tersebut diatur melalui pihak ketiga truk perusahaan, meskipun perusahaan tidak memiliki dan mengoperasikan armada truk kecil sendiri.Transshipments luar negeri bersarat atau dikapalkan pada kapal laut oleh beban kontainer.Produk yang tiba dengan laut dari Asia biasanya dikirim ke Anaheim, ditransfer ke railcars dan kemudian dikirim ke Norton.Laut pengiriman dari Eropa dikirim ke Boston atau New York dan kemudian diangkut ke Norton.Pengiriman lewat jalur udara dari sebagian tempat di seluruh dunia tiba di bandara JFK di New York dan diangkut ke pusat distribusi Norton. Ada dua cara yang mungkin dari transportasi laut, kurang dari wadah beban pengiriman(LCL) dan beban pengiriman kontainer. Pengiriman LCL memiliki waktu lagi dari pengiriman kontainer, barang harus melalui tahap konsolidasi sebelum pengiriman dan setelah mengeluarkan.Mereka juga memiliki biaya per unit lebih tinggi karena pelacakan tambahan dan penanganan diperlukan untuk memproses pengiriman LCL. Namun, cara ini dapat lebih disukai jika unit dikapalkan dalam volume kecil. Pengiriman container penuh memiliki beban biaya tetap terlepas dari berat barang dan jumlah item dikirim, selama berat tidak melebihi persyaratan kontainer kapasitas maksimum. Perusahaan pelayaran biasanya menawarkan ukuran wadah dua, 20ft dan 40ft. Wadah 40-ft lebih ekonomis pada harga per kubik kaki dasar. Untuk pengiriman udara, unit yang diatur pada beban palletized, dan harga berdasarkan berat barang saja. Studi kasus Polaroid adalah contoh dari cara bagaimana perubahan logistik utama adalah bertemu dengan ketidakpastian, pengawasan dan perlawanan. Kasus ini memberikan sistem pelaksanaan distribusi langsung untuk anak perusahaan di Eropa. Kebutuhan dan permintaan yang bervariasi oleh anak perusahaan di Eropa akan produk polaroid menimbulkan suatu masalah mengenai pendistribusian produk tersebut yang semula menggunakan sistem distribusi yang tidak langsung dengan mendirikan gudang sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran, di rasa hal tersebut kurang efekif karena memekan banyak waktu dan biaya perawatan, penyimpanan, biaya tranportasi, biaya tenaga kerja dll. Kemudian Lee Brewer yang diangkat sebagai Wakil Presiden Pemasaran Internasional mengusulkan distribusi langsung mempunyai manfaat yaitu mengurangi biaya-biaya termasuk biaya administrasi sehingga dapat melakukan penghematan yang cukup besar.Tetapi harus didukung oleh adanya sistem komputerisasi. Diperkirakan bahwa usulan tersebut akan menghasilkan biaya yang signifikan tabungan, pengiriman tepat waktu dan penghematan besar pada kemasan dan transportasi. Diusulkan bahwa Distribusi International Service Center (IDSC) dibuat untuk berfungsi sebagai pusat distribusi sentral di Enschede yang akan menghilangkan kebutuhan untuk sepuluh anak perusahaan di Eropa untuk mengoperasikan sebuah gudang terpisah. Strategi distribusi yang dilakukan oleh perusahaan Polaroid yaitu perusahaan elektronik internasional dan juga perusahaan kacamata, perusahaan ini terkenal karena kamera instannya , yang mencapai pasar Internasional pada tahun 1948. Perusahaan tersebut memilih tempat distribusinya berada di Eropa karena menjanjikan pasar yang menguntungkan. Proses distribusi menggunakan manajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalam kompetensi inti dan lebih fleksibel, mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangan sumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen, sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikit dan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai.Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.
  1. Haruskah Polaroid mempertahankan strategi distribusi langsung di Eropa?Jika tidak ,apa alternatif yang anda rekomendasikan?
Menurut kelompok kami polaroid  harus menggunakan strategi distribusi langsung dalam pendistribusian produknya ke pasar Eropa dengan menggandeng mita kerja dengan Perusahaan besar di Eropa untuk kemudian di distribusikan ke tingkat pengecer di Eropa. Dengan ini diharapkan barang dari pabrik yang disimpan di gudang perusahaan polaroid disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang dalam jumlah yang besar di Eropa , dan pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil kepada retailer atau pengecer. Pasalnya Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gedung sendiri atau dapat juga menyewa dari pihak lain untuk penyimpanan barang. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan ke pihak pengecer seperti toko toko kamera. Kemudian pedagang besar akan mendistribusikan produk kamera polaroid ke para pengecer atau retailer untuk selanjutnya produk dijual langsung kepada para pelanggan, pembeli atau pengguna barang tersebut.
  1. Rekomendasi anda dilaksanakan,apa tantangan implementasi yang anda perkirakan?Bagaimana anda mengatasi tantangan-tantangan?
Tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan polaroid adalah Incerasing Variety of Products yaitu adanya pesaing dipasaran dengan menawarkan produk yang lebih bervariasi dan  mempunyai keunggulan bersaing. Sekarang konsumen seakan dimanjakan oleh produsen, hal ini kita lihat semakin beragamnya jenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kita lihat strategi perusahan yang selalu berfokus pada customer (customer oriented). Jika dahulu produsen melakukan strategi dengan melakukan pembagian segment pada customer, maka sekarang konsumen lebih dimanjakan lagi dengan pelemparan produk menurut keinginan setiap individu bukan menurut keinginan segment tertentu. Banyaknya jenis produk dan jumlah dari yang tidak menentu dari masing-masing produk membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari konsumen. Maka dari itu perusahaan polaroid dituntut untuk selalu berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru yang tentunya yang tentunya mempunyai keunggulan bersaing dipasaran atau perusahaan polaroid mampu menciptakan produkan kamera yang sesuai dengan minat dipasaran yang mungkin sedang menjadi  trend di kalangan masyarakat. Selain itu hambatan yang mungkin terjadi adalah pendistribusian barang ke konsumen terhambat misalnya terjadi kesalahan distributor atau distributor bekerja tidak maik sehingga produk tidak sampai kekonsumen atau produk tidak tepat waktu dalam pengirimannya ataupun terjadi kerusakan pada produk pada saat pengiriman. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perusahaan polaroid harus mencari partner distribusi yang memang sudah terpercaya yang mampu bekerja se profesional mungkin dan mempunyai pengalaman yang baik.Selain itu untuk meminimalisir hambatan yang ada perusahaan polaroid harus menggunakan konsep e-commerce untuk memperkenalkan produknya. Selain itu dengan adanya E-commerce mampu menjalin hubungan baik dengan konsumen karena E-Commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business)berkaitan dengan yang transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e- pemasaran (e-marketing), atau pemasaran marketing), transaksi online online (online pemrosesan (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI).jadi pendistribusian produk akan lebih teratur.
D.    Perubahan lain apa yang anda rekomendasikan untuk system logistic Polaroid di Eropa?
Rekomendasi yang kami berikan adalah menggunakan strategi distribusi tidak langsung yang telah kami jelaskan diatas. Selain itu polaroid kami anjurkan untuk menutup 12 gudangnya di daerah Eropa dan hanya membuka satu pabrik saja di belanda sebagai penyalur produk Polaroid mengingat biaya perawatan produk di gudang yang besar sehingga dengan penutupan ini diharapkan polaroid mampu menghemat biaya perawatan produ, selain itu dengan adanya penutupan gudang pihak perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan biaya tenaga kerja.Selain itu Polaroid dapat juga menggunakan konsep e-commers untuk memperkenalkan produknya ke seluruh dunia.Seperti yang telah diketahui bahwa E-Commerce melakukan revolusi pada manajemen operasi dengan mengurangi biaya secara efektif. Pengurangan biaya ini dilakukan dengan cara memperbaiki komunikasi dan membagikan informasi yang secara ekonomis berharga. Penyedia pe-commerce adalah perantara baru yang menurunkan biaya transaksi.Perantara ini lebih murah dan lebih cepat dibandingkan perantara tradisional.E-commerce meningkatkan efisiensi ekonomi dengan mempertemukan pembeli dan penjual.E-commerce memudahkan pertukaran informasi, barang dan jasa.Berikut ini kelebihan dan kekurangan e-commers.
Dan tentunya sistem itu akan membuat perubahan baik pada orang eropa antara lain adalah orang eropa akan mudah menemukan produk polaroid lewat pengecer ataupun distributor ataupun ditoko-toko yang menyediakan polaroid.Jadi orang eropa tidak perlu memesan langsung ke perusahaan dan menunggu waktu lama untuk mendapatkan produk tersebut.
Kelebihan e-commerce :
  1. Informasi lebih baik dan biaya lebih murah, yang menjadikan para pembeli dan penjual lebih berpengetahuan, memiliki kekuatan untuk menurunkan biaya.
  2. Biaya masuk yang lebih rendah meningkatkan penyebaran informasi.
  3. Tersedia selama 24 jam sehari, hampir diseluruh dunia, memungkinkantransaksi
    yang mudah dan nyaman bagi yang memerlukannya.
  1. Ketersediaan membuka pasar yang lebih luas baik bagi pembeli maupun penjual.
  2. Mengurangi biaya untuk menciptakan, mengolah, mendistribusi, dan menarik informasi.
  3. Mengurangi biaya komunikasi.
Komunikasi yang lebih kaya dibandingkan dengan komunikasi melalui kertas dan telepon karena menggunakan klip video, suara dan demonstrasi.
  1. Pengiriman produk digital yang cepat, seperti gambar, dokumen dan software.
  2. Meningkatkan fleksibilitas lokasi.

    Kekurangan e-commerce :
  1. Kurangnya keamanan, keandalan dan standar system.
  2. Kurangnya keleluasaan pribadi.
  3. Kurangnya band width ( jumlah informasi yang dimiliki saluran telepon atau computer dalam satu waktu); beberapa transaksi masih agak lambat.
  4. Mengintegrasikan software e-commerce dengan software dan data base yang ada masih merupakan suatu tantangan.
  5. Ketidakpercayaan pada :
    • integritas lawan transaksi yang tidak dikenal
    • integritas transaksi tersebut.































BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan untuk memenuhuhi kebutuhan anak perusahaan Polaroid di Eropa yang semakin bervariasi sehingga memunculkan masalah pendistribusian produk di Eropa. Maka dari itu strategi yang cocok untuk polaroid adalah menggunakan strategi distribusi langsung yaitu dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan besar di Eropa sebagai mitra kerja pasalnya perusahaan besar tentunya mempunyai gudang penyimpanan yang besar. Selain itu dengan distribusi langsung polaroid tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan ataupun biaya tenaga kerja dibandingkan apabila perusahaan polaroid mendistribusikan lewat anak perusahaan tentunya akan memakan biaya perawatan produk dan biaya tenaga kerja. Akan tetapi yang menjadi pekerjaan rumah bagi perusahaan polaroid adalah bagaimana caranya perusahaan mampu menunjuk distributor yang profesional.

Related Posts:

2 komentar:


  1. Tuan Nyonya
    Terutama di seluruh dunia, Anda perlu pinjaman uang antar individu untuk mengatasi kesulitan keuangan akhirnya memecahkan kebuntuan diprovokasi oleh bank, oleh penolakan file aplikasi pinjaman Anda. Kami adalah jaringan ahli keuangan swasta mampu membuat pinjaman untuk jumlah yang Anda butuhkan dan dengan kondisi yang membuat hidup Anda lebih mudah. Kami dapat membantu Anda dalam bidang berikut:
    Keuangan *
    * Home Loan
    * Investasi Pinjaman
    * Auto Pinjaman
    * Konsolidasi hutang
    * Line of Credit
    * Kedua Mortgage
    * Akuisisi kreditan
    Anda terjebak, Bank dilarang dan Anda tidak mendapatkan manfaat dari bank atau Anda lebih baik memiliki sebuah proyek dan membutuhkan pembiayaan, kredit buruk atau membutuhkan uang untuk membayar tagihan, uang untuk berinvestasi pada bisnis. Sementara kami siap melayani anda untuk aplikasi pinjaman pribadi Anda dari € 500 sampai € 10 juta untuk masing-masing tertentu dapat membayar tingkat bunga 2%. Kami berada dalam posisi untuk memenuhi peminjam kami dalam waktu 2 jam sejak diterimanya permohonan mereka.
    Silahkan hubungi kami untuk lebih jelasnya;
    dangotegrouploandepartment@gmail.com
    dangotegrouploan.wordpress.com

    BalasHapus
  2. Saya Widya Okta, saya ingin memberi kesaksian tentang karya bagus Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan sebagian lain dari kata tersebut, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman yang curang di sini di internet, tapi mereka tetap asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka.

    Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan teman saya yang saya jelaskan situasi saya, kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang andal yaitu SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM dengan tarif rendah 2% dalam 24 jam yang saya gunakan tanpa tekanan atau tekanan. Jika Anda membutuhkan pinjaman Anda dapat menghubungi dia melalui email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)

    Jika Anda memerlukan bantuan dalam melakukan proses pinjaman, Anda juga bisa menghubungi saya melalui email: (widyaokta750@gmail.com) dan beberapa orang lain yang juga mendapatkan pinjaman mereka Mrs. Jelli Mira, email: (jellimira750@gmail.com). Yang saya lakukan adalah memastikan saya tidak pernah terpenuhi dalam pembayaran cicilan bulanan sesuai kesepakatan dengan perusahaan pinjaman.

    Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM, karena dia mengubah hidup saya dan keluarga saya. Itulah alasan Tuhan Yang Mahakuasa akan selalu memberkatinya.

    BalasHapus